Ya Tuhan, Bidadari apa yang kau turunkan untukku ini,

Ya Tuhan, Bidadari apa yang kau turunkan untukku ini,
 bidadari paling lembut se semesta.
cantik dan baik hati..
tiap detik perasaannya mampu menyelimuti hidupku,
untaian doanya tak pernah berhenti mengalir membasahi telaga cintaku..
bahkan lelehan air matanya tak pernah dia sisakan, hanya untukku..

bunda..
Kau mampu remas bara demi kehangatanku..
Kau sanggup rayu maut demi kebahagiaanku..
Kau ukir dalam-dalam tiap nafas yang ada di jiwaku..
meski terkadang kau keruk luka dengan tangis air matamu..
Senyumanmu tetap cahaya..di pekatnya kehidupan..

sebuah luka cinta untukmu, para penguasa..

luka tak bertepi...
dan kurasa dinding beton ini masih menjadi hatimu..
tak lihatkah kau kumasih terduduk disini..
di syurga Nil di bawah jembatan hati..

perih, masih menganga luka hati ini..
menjelma dari simpati menjadi benci..
kau masih saja tertawa bagai dewa..
namun  bagiku kau tak lebih dari malaikat pencabut nyawa..

aku terdiam diantara reruntuhan bejatmu
hanya menanti malam yang akan menghiburku..
bersama para bintang yang menari-nari di balik awan,
bersama rembulan yang cantik di ujung petang..

Cinta tanpa sapa..

aku tak pernah berharap engkau ada....
dan tak ada harap dariku untukmu muncul di dunia...
aku manusia senyap yang mencoba hidup di jalan Tuhan,
dengan kesendirian, penghambaan...

Namun Allah menghendaki dirimu ada,
engkau telah muncul di dunia ini..
dengan membawa rahasia hatiku yang selama ini kupungut dalam-dalam,
menjadi potongan jiwa yang selama ini kucari..
engkau beranjak dari mimpi yang tenggelam,
atas do'a yg slama ne kupendam..
engkau tersenyum, membawa rona cahaya memudarkan penantian..

aku tak sanggup berbuat apa-apa...
dan aku tak mampu berucap sepatah kata..

karena aku tidak pernah berharap  apa-apa..
namun ternyata Allah mempertemukan kita,
Dan aku juga tidak sanggup untuk menghindarinya...

Sekarang engkau ada,
(more)

Mengerti satu, arti...

Aku tak mengerti,
Dan takkan sanggup diriku untuk mengerti..
Suara itu melantang keras dan tegas..
Membekas nyaring di telingaku,
Yang slalu terjaga di balik tidur lelapku..
teman, itu suara dunia barat terhadapmu..
suara kebencian dan peperangan
namun bahkan teror merekapun engkau rangkul penuh sayu
aku punya cinta, engkaupun iya..
Namun kurasa engkau lebih mengerti..
bagaimana menyentuh hati bidadari yang tak kenal rayu itu..
Hatimu tak selembut hatiku..
Namun punyamu terasa lebih indah dan syahdu..
(more)