teruntuk adinda

    Assalamu'alaikum... tak pernah kulupa kata salam ini selalu kurajut di awal suratku, sebagai satu ungkapan do'a penjagaan untukmu ditiap sujud khusyukku pada Tuhanmu. semoga kau disana selalu dalam perlindunganNya. dengan gemetar kutulis ungkapan hatiku ini kata demi kata ketika rindu di hati tak terbendung lagi, kapan Allah mempertemukan cinta kita dengan rahman rahimNYa.. adinda... pernahkah kau berfikir betapa ku selalu menjaga perasaan ne hanya untukmu nantinya,saat ku bersimpang jalan dengan bidadari-bidadari dunia itu..segera kutundukkan pandanganku, namun hati ini seakan berontak dan meminta jawab. apakah engkau ada disitu...

Dunia yang Menyakitkan

    temanku, pernahkah kita membayangkan kita sedang berada diantara onggokan duri-duri yg tajam sangat tajam dan beracun, tergores saja akan menyebabkan racun di tubuh kita, apalagi tertusuk oleh salah satu darinya..sedang kita bertelanjang alas, tak ada satu alas penumpu untuk kita melangkah meski dengan sehelai daun jati..lalu dengan sangat terpaksa kita harus melewati duri-duri yang berkait tajam dan beracun itu agar kita mendapat tempat tujuan kita dan yang kita impikan kita disana, sementara banyak orang merasa lebih suka untuk menetap disini dan tidak bergerak tidur dengan nikmat berhiaskan duri-duri pengoyak daging disampingnya, mereka tidak akan tersakiti oleh duri-duri itu,

membuka mata

kadang keindahan baru terlihat ketika kita sanggup memaknai kekurangannya..terkadang juga rasa kebersamaan baru terasa ketika kita dihadapkan pada pintu perpisahan..dan rasa cinta ketika rindu..semua menggelayut bak pasangan sejati, namun kita terlalu egois dan hanya melihat disatu sisi..cobalah untuk mengerti , memahami, dan mengakui keduanya..maka tak ada yg bisa kita rasakan selain hidup yg sgt bermakna...