malam datang tanpa melewatkan senja,sebagaimana fajar datang sebelum pagi tiba,senja yang begitu kuning merona, redup sedang namun tetap menampakkan rona,itulah senja,saat-saat dimana manusia mulai berhenti dari berbagai aktifitasnya, para buruh pabrik pulang dari kerjanya, anak-anak yang sekolah TPA/TPQ pulang dari madrasahnya, sang ibu memandikan anak-anaknya, dan semuanya bersiap menanti malam, malam yang penuh ketenangan dan peristirahatan, siap merecharge energi guna aktifitas esok kembali.wallaili idza yaghsyaa.
atau mungkin saja senja itu adalah diri kita nantinya,saat usia udzur dan menua, dengan ijin Allah kita benar-benar akan memasuki masa senja ini kedepannya. masa dimana tubuh kita penuh renta, dengan otot-otot yang tak sekencang semula, gigi yang ompong, dan rambut yang memutih, juga kulit yang penuh keriput, tak banyak yang kita lakukan dan tak banyak yang kita harapkan di saat seperti itu, karena tenaga sudah tak ada, dan dunia pun tak sanggup lagi kita nikmati, hanya memandang keatas meski mata tlah meredup, dan bersiap, barangkali hari itu, besoknya, atau besoknya lagi, kita tak berhak lagi untuk tinggal di dunia ini.