
kini kumulai menikmati desir demi desir jalan takdir ini,
sedih, perih, dan tangis tlah lekat menjadi bagian dari hari-hari..
tapi biarlah.....
burung harapanku masih gagah terbang tinggi..
meliuk-liuk diatas hamparan doa yang terus terucapi..
meski nyatanya ku masih tenggelam kedasar keterpurukan,
di kehidupan setengah mimpi ini..
0 comments:
Post a Comment