Bulan suci ramadhan kembali datang menyapa diri, aromanya wangi berhembus pelan seperti hujan yang turun ditengah kemarau
panjang. Hati yang gersang ini mulai melembut dan mencoba untuk menyambut dengan suka hati, marhaban ya Ramadhan. di tahun 2014 ini lagi-lagi kita diberi kesempatan untuk merasakan indahnya bulan penuh berkah. sedari kecil hingga sedewasa ini kita melalui bulan ramadhan dengan menyisakan kenangan-kenangan indah yang selalu berbeda disetiap tahunnya. saat kita masih kecil, melalui ramadhan dengan bermain-main dengan teman-teman yang lain, menonton acara-acara tv spesial ramadhan seperti Lorong Waktu, Asep Show, dll. saat remaja kita melaluinya dengan mulai membiasakan diri memaksimalkan beribadah, sampai sekarang, saat kita berada di titik kedewasaan, tentunya godaan dan tantangan semakin besar, dan dengan tingginya kesadaran pula, semangat kita untuk memaksimalkan tiap moment di ramadhan tahun ini harus lebih besar.
Saturday, June 28, 2014
Tragedi Speaker Bocor
Beberapa hari kemarin hampir saja aku
berkelahi dengan teman satu kosan, bukan karena urusan asmara dua diana,
apalagi soal menagih hutang, namun soal mempertahankan kerukunan wisma bina
taqwa yang saya tempatin ini. Ya, judul tragedi speaker bocor diatas sedkit
merepresentasikan tentang apa bahasan ini. Ya, mendengarkan musik memakai
speaker aktif memang terasa enak sebagai pengisi waktu luang, atau membuang
kepenatan aktifitas padat. Dentuman bass nya yang begitu ngeboom juga suara treble yang nyaring, itu
seolah sanggup menghilangkan segala kegundahan. Apalagi jika speakernya bermerk
dan mahal, sudah pasti suara yang dihasilkan sangat jernih dan enak ditelinga.
Namun tentunya mempunyai suasana hati yang berbeda, ada yang sedang galau,
butuh penjernihan fikiran, ada yang sedang belajar, butuh kesunyian, ada juga
yang sedang istirahat, butuh yang namanya ketenangan. Apalagi dengan lingkungan
kos yang tempatnya berdempetan, jangankan untuk nyetel musik, suara langkah
kaki dari lantai atas pun teras seperti ada gempa, dug…dug…dug.... Namun
berbeda dengan temanku yang satu ini, mungkin biar dianggap anti mainstream
oleh teman-teman yang lain,namun bukannya mendapat pujian, malah menuai
konflik.
Labels:
JeJaK LaNgKah..
Renaissance
Semester ini
merupakan moment renaissance bagiku, ya aku meminjam istilah kebangkitan eropa yang diawali dengan revolusi industri itu (padahal itu adalah awal konspirasi
yahudi terhadap dunia dengan mendupak ehidupan keagamaan yang sebelumnya
mendominasi pemerintahan). Setelah larut dalam kevakuman kuliah selama 3 tahun,
kevakuman yang merubah diriku, fikiranku, finansialku, dan semua yang
berhubungan denganku dari yang berwarna menjadi buram, dari yang bermelodi
menjadi sunyi, kini perlahan pelita itu menghampiriku meski belum terlalu jelas
cahayanya. Menegakkan kembali kepalaku dan menguatkan langkah-langkahku. Untuk
menuntaskan studi yang makin mumet ini.Aku harus mengejarnya selagi ada, atau
aku harus melewatkan moment baik itu dan membiarkan diriku merana.
Labels:
aKu....
Thursday, June 26, 2014
Monday, June 23, 2014
Hidup ini Memang Ujian
Kita terlahir untuk
diuji, dari bayi kita sudah ditentukan hidup dimana, dan memiliki ras seperti
apa,
punya keluarga bagaimana, dan orang tua seperti apa. Di kota atau malah di
pedalaman desa,Kita harus terima. Karna kita tak punya pilihan untuk kesana.bukan
berarti Tuhan gak adil untuk kita, namun sesuatu yang bersifat sunnatullah
memang begitu adanya, dan Allah berulang kali sudah mengingatkan, Dia gak
melihat tampilan fisik atau kekayaan kita, namun tingkat ketaqwaan dan keimanan
kita, trust and loyality. Cukup fair bukan. Maka untuk sekedar mengingatkan
diri sendiri maupun anda semua, kita tak perlu resah atau kecewa kalau mungkin
kita tidak puas dengan tampang yang kurang beken, atau keberuntungan yang
seperti tak mau menempel pada diri kita, nasib yang kurang mujur. Barangkali
itu punya nilai kebaikan yang tersembunyi di dalamnya, atau bisa jadi kita bisa
rusak dan jauh dari Allah kalau kita diberi seperti apa yang kita harapkan.
Maka sekali-kali cobalah untuk merenungi ini semua, cobalah untuk menelaah apa
maksud Allah dengan ini, bukan malah menggubris komentar orang lain yang belum
tentu punya maksud baik pada kita.Thursday, June 5, 2014
Nasihat ; Setetes Embun Bagi Jiwa Yang Kering
Sebagai manusia kita pastinya
mempunyai hubungan dengan manusia lain di dunia ini, entah saudara, partner
kerja, tetangga, ataupun teman. Nah, pertemanan adalah salah satu bentuk
hubungan yang paling menarik apalagi untuk usia-usia remaja. Bahkan ada yang
bilang pertemanan itu lebih mengasyikkan daripada persaudaraan, karena dengan
teman kita bisa curhat apa saja, sedangkan kalau dengan saudara, masih
fikir-fikir mau ngomong apa. Mungkin benar, bisa juga salah. Namun selayaknya
teman menjadikan refleksi diri kita sendiri tentang bagaimana kita berhubungan
dengan orang lain, bagaimana pandangan orang atas diri kita, nah itu semua
bisa dipelajari dari hubungan pertemanan ini.
Bagaimana Menentukan Kriteria?
Kita
semua tentunya paham, bahwa manusia diciptakan di dunia secara
berpasang-pasangan. Bagi wanita telah berumur, mereka mengerti bahwa sejatinya
mereka ini adalah bagian dari tulang rusuk seorang lelaki tertentu yang kelak
dipertemukannya menjadi seorang suami baginya, begitupun pria. Namun sebelum
pernikahan itu terjadi, perihal jodoh, pasangan hidup, itu semua masih bersifat
abstrak, alias secara subyektif kita tidak diberitahukan siapa jodoh kita
nantinya. Oleh karena itu diperintahkanlah kita untuk senantiasa berikhtiar
dengan tidak melepas tawakal kepada Allah untuk mencari pasangan hidup kita
itu, dengan satu pegangan kuat bahwa orang baik akan mendapatkan pasangan yang
baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh karena kita mendapatkan satu gambaran
yang lebih konkret dari sebelumnya bahwa pasangan hidup kita nantinya ternyata
adalah suatu refleksi dari keadaan kita. So, sebaiknya kita berusaha menjadi
sosok idaman yang sempurna untuk mendapatkan pasangan yang sempurna.
Subscribe to:
Posts (Atom)