Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, June 28, 2014

Marhaban ya Ramadhan (1435 M)

        Bulan suci ramadhan kembali datang menyapa diri, aromanya wangi berhembus pelan seperti hujan yang turun ditengah kemarau panjang. Hati yang gersang ini mulai melembut dan mencoba untuk menyambut dengan suka hati, marhaban ya Ramadhan. di tahun 2014 ini lagi-lagi kita diberi kesempatan untuk merasakan indahnya bulan penuh berkah. sedari kecil hingga sedewasa ini kita melalui bulan ramadhan dengan menyisakan kenangan-kenangan indah yang selalu  berbeda disetiap tahunnya. saat kita masih kecil, melalui ramadhan dengan bermain-main dengan teman-teman yang lain, menonton acara-acara tv spesial ramadhan seperti Lorong Waktu, Asep Show, dll. saat remaja kita melaluinya dengan mulai membiasakan diri memaksimalkan beribadah, sampai sekarang, saat kita berada di titik kedewasaan, tentunya godaan dan tantangan semakin besar, dan dengan tingginya kesadaran pula, semangat kita untuk memaksimalkan tiap moment di ramadhan tahun ini harus lebih besar.

Tragedi Speaker Bocor

        Beberapa hari kemarin hampir saja aku berkelahi dengan teman satu kosan, bukan karena urusan asmara dua diana, apalagi soal menagih hutang, namun soal mempertahankan kerukunan wisma bina taqwa yang saya tempatin ini. Ya, judul tragedi speaker bocor diatas sedkit merepresentasikan tentang apa bahasan ini. Ya, mendengarkan musik memakai speaker aktif memang terasa enak sebagai pengisi waktu luang, atau membuang kepenatan aktifitas padat. Dentuman bass nya yang begitu  ngeboom juga suara treble yang nyaring, itu seolah sanggup menghilangkan segala kegundahan. Apalagi jika speakernya bermerk dan mahal, sudah pasti suara yang dihasilkan sangat jernih dan enak ditelinga. Namun tentunya mempunyai suasana hati yang berbeda, ada yang sedang galau, butuh penjernihan fikiran, ada yang sedang belajar, butuh kesunyian, ada juga yang sedang istirahat, butuh yang namanya ketenangan. Apalagi dengan lingkungan kos yang tempatnya berdempetan, jangankan untuk nyetel musik, suara langkah kaki dari lantai atas pun teras seperti ada gempa, dug…dug…dug.... Namun berbeda dengan temanku yang satu ini, mungkin biar dianggap anti mainstream oleh teman-teman yang lain,namun bukannya mendapat pujian, malah menuai konflik.

Renaissance

            Semester ini merupakan moment renaissance bagiku, ya aku meminjam istilah kebangkitan eropa yang diawali dengan revolusi industri itu (padahal itu adalah awal konspirasi yahudi terhadap dunia dengan mendupak ehidupan keagamaan yang sebelumnya mendominasi pemerintahan). Setelah larut dalam kevakuman kuliah selama 3 tahun, kevakuman yang merubah diriku, fikiranku, finansialku, dan semua yang berhubungan denganku dari yang berwarna menjadi buram, dari yang bermelodi menjadi sunyi, kini perlahan pelita itu menghampiriku meski belum terlalu jelas cahayanya. Menegakkan kembali kepalaku dan menguatkan langkah-langkahku. Untuk menuntaskan studi yang makin mumet ini.Aku harus mengejarnya selagi ada, atau aku harus melewatkan moment baik itu dan membiarkan diriku merana.

Thursday, June 26, 2014

S.T.A.T.E.M.E.N.T.

       meskipun  kemarin-kemarin saya shared banyak tulisan tentang dua calon presiden, itu bukan berarti saya akan ikut andil dalam pemilu nanti. idealisme saya masih menolak dan tidak percaya dengan yang namanya demokrasi. atau sistem selain Islam lainnya,bagaimanapun karakter calon pemimpinnya. 

Monday, June 23, 2014

Hidup ini Memang Ujian

          Kita terlahir untuk diuji, dari bayi kita sudah ditentukan hidup dimana, dan memiliki ras seperti apa,
punya keluarga bagaimana, dan orang tua seperti apa. Di kota atau malah di pedalaman desa,Kita harus terima. Karna kita tak punya pilihan untuk kesana.bukan berarti Tuhan gak adil untuk kita, namun sesuatu yang bersifat sunnatullah memang begitu adanya, dan Allah berulang kali sudah mengingatkan, Dia gak melihat tampilan fisik atau kekayaan kita, namun tingkat ketaqwaan dan keimanan kita, trust and loyality. Cukup fair bukan. Maka untuk sekedar mengingatkan diri sendiri maupun anda semua, kita tak perlu resah atau kecewa kalau mungkin kita tidak puas dengan tampang yang kurang beken, atau keberuntungan yang seperti tak mau menempel pada diri kita, nasib yang kurang mujur. Barangkali itu punya nilai kebaikan yang tersembunyi di dalamnya, atau bisa jadi kita bisa rusak dan jauh dari Allah kalau kita diberi seperti apa yang kita harapkan. Maka sekali-kali cobalah untuk merenungi ini semua, cobalah untuk menelaah apa maksud Allah dengan ini, bukan malah menggubris komentar orang lain yang belum tentu punya maksud baik pada kita.

Thursday, June 5, 2014

Nasihat ; Setetes Embun Bagi Jiwa Yang Kering

           Sebagai manusia kita pastinya mempunyai hubungan dengan manusia lain di dunia ini, entah saudara, partner kerja, tetangga, ataupun teman. Nah, pertemanan adalah salah satu bentuk hubungan yang paling menarik apalagi untuk usia-usia remaja. Bahkan ada yang bilang pertemanan itu lebih mengasyikkan daripada persaudaraan, karena dengan teman kita bisa curhat apa saja, sedangkan kalau dengan saudara, masih fikir-fikir mau ngomong apa. Mungkin benar, bisa juga salah. Namun selayaknya teman menjadikan refleksi diri kita sendiri tentang bagaimana kita berhubungan dengan orang lain, bagaimana pandangan orang atas diri kita, nah itu semua bisa dipelajari dari hubungan pertemanan ini.

Bagaimana Menentukan Kriteria?

       Kita semua tentunya paham, bahwa manusia diciptakan di dunia secara berpasang-pasangan. Bagi wanita telah berumur, mereka mengerti bahwa sejatinya mereka ini adalah bagian dari tulang rusuk seorang lelaki tertentu yang kelak dipertemukannya menjadi seorang suami baginya, begitupun pria. Namun sebelum pernikahan itu terjadi, perihal jodoh, pasangan hidup, itu semua masih bersifat abstrak, alias secara subyektif kita tidak diberitahukan siapa jodoh kita nantinya. Oleh karena itu diperintahkanlah kita untuk senantiasa berikhtiar dengan tidak melepas tawakal kepada Allah untuk mencari pasangan hidup kita itu, dengan satu pegangan kuat bahwa orang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh karena kita mendapatkan satu gambaran yang lebih konkret dari sebelumnya bahwa pasangan hidup kita nantinya ternyata adalah suatu refleksi dari keadaan kita. So, sebaiknya kita berusaha menjadi sosok idaman yang sempurna untuk mendapatkan pasangan yang sempurna.

--->>>>> xXxXxXx [ [ [ PreNz 'n Fanz ] ] ] xXxXxXx <<<<<--