seperti biasanya,selalu ada perbedaan penentuan awal ramadhan di negeri tercinta ini, Muhammadiyah sudah awal menentukan bahwa ramadhan jatuh hari sabtu, 28 Juni 2014, mereka menggunakan metode hisab/ perhitungan. sedangkan pemerintah beserta ormas-ormas islam baru melakukan ru'yatul hilal malam tadi, masyarakat menunggu. dan karena di 63 titik pengamatan tidak terlihat hilal, maka diputuskan puasa dimulai hari ahad, 29 Juni 2014, saya sendiri menunggu sms dari orang rumah, karena kakakku ada tim ru'yatul hilal sendiri, dan memang hampir semua tim dari indonesia yang melakukan ru'yatul hilal sepakat bahwa hilal belum terlihat, hanya muhammadiyah yang sudah menentukan lewat hisab, berbeda dengan tahun kemarin dimana diantara para tim ru'yah pun terjadi perbedaan, ada yang bilang sudah melihat beberapa derajat, ada yang belum, sehingga penentuan hari pertama puasa itu alot dan lama. namun perbedaan seperti ini tak perlu disikapi berlebihan, karena khilafiyah itu sering terjadi dan sudah ada koridornya sendiri, kita saling menghormati dan gak sepantasnya hal seperti ini malah merusak hubungan ukhuwah. masyarakat sudah cerdas, saya suka itu.
bagiku, Ramadhan kali ini mungkin berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada perubahan yang drastis, juga tiada hal baru yang istimewa,
jangankan untuk menikmati ramadhan di kontrakan kecil dengan seorang istri
tersayang.saya masih terjebak di kosan karena tak jua menuntaskan studi universitas. namu semua itu tak menggangguku untuk berusaha menikmati ramadhan sepenuh hati. ketika syetan terbelengu dan lingkungan ramai-ramai mendukung bulan suci ini, pintu masjid terbuka lebar-lebar, speakernya tak henti-henti mendengungkan lantunan-lantunan ayat suci atau kultum yang dulu tak setiap hari diperdengarkan, makanan-makanan gratis berbuka disajikan. mungkin hanya satu godaan di Solo ini yang tak jua hilang meski ramadhan datang, WANITA.ya, paha-paha mulus juga paras cantik masih bertebaran di lingkungan sekitar kampus. pertanda bahwa keilmuwan keagamaan tak sanggup mengisi hati mereka meski di era serba canggih dimana ilmu bisa didapat dimana saja. tragis, dan kita, para jomblo yang terkena imbasnya. haduuh..
Bulan Ramadhan tahun
ini jua terasa ramai dari tahun-tahun sebelumnya, bukan karena banyak ummat yang
beramai-ramai memanfaatkan kesempatan ini sehingga masjid-masjid menjadi ramai.
Namun karena ramadhan kali ini dibarengi dengan pentas sepak bola terbesar 4
tahun sekali, fifa world cup 2014 yang diselenggarakan di Brazil, juga akan ada
pemilihan presiden juli nanti. Ini yang berat, semoga hal itu tidak menjadikan
kendala untuk menikmati ramadhan sepenuh hati.
bagaimanapun nuansa ramadhan kali ini, bagaimanapun keadaan kita dalam menyambutnya, semoga ramadhan ini memiliki kesan yang berarti, tentunya dengan memanfaatkan tiap moment berharga itu dengan maksimal, meski kesibukan tetap jalan dan penat dan panasnya musim kemarau meradang. karena yang namanya kesempatan itu tak selalu datang berulang, kita berharap di ramadhan kali ini akan ada perubahan besar yang terjadi di diri kita, ibarat sebuah mall, jangan siakan setiap potongan diskon yang diberikan. marhaban ya Ramadhan... :)
0 comments:
Post a Comment