Indonesia adalah negara terunik yang ada di dunia ini, bagaimana tidak..Indonesia adalah kaya penuh sumber daya alam, saking kayanya dunia menanganggap Indonesia sebagai syurganya dunia. emas, tembaga, kayu, timah, pertanian, kelautan, semuanya disediakan oleh Allah untuk memanjakan masyarakat Indonesia, namun hanya karena segelintir orang yang pinter memperkaya diri sendiri, Indonesia menjadi salah satu negara miskin 'karena dirinya sendiri', miskin pangan, miskin penghasilan, dan yang lebih memprihatinkan lagi miskin moral. apakah sumber daya manusia Indonesia memang benar-benar berada di level terbawah??, bisa dikatakan tidak,
melihat Indonesia juga mempunyai segudang prestasi di segala bidang. namun kekurangan sumber daya moral, itu sudah bisa dipastikan tanpa kita meng-survei terlebih dahulu, alih-alih mau men-survei moral, mensurvei data keuangan saja bisa berubah nominalnya karena uang(korupsi n penyuapan)..hehe..lalu permasalahannya adalah dimana letak sumber masalah itu sendiri,
melihat Indonesia juga mempunyai segudang prestasi di segala bidang. namun kekurangan sumber daya moral, itu sudah bisa dipastikan tanpa kita meng-survei terlebih dahulu, alih-alih mau men-survei moral, mensurvei data keuangan saja bisa berubah nominalnya karena uang(korupsi n penyuapan)..hehe..lalu permasalahannya adalah dimana letak sumber masalah itu sendiri,
salahkah metode pendidikan di Indonesia, kurikulum yang ada, sistem pembelajaran??? mungkin itu masih tergolong kontroversi karena sudah bertahun-tahun lamanya penanggung jawab pendidikan Indonesia masih berkutat dengan masalah itu dan belum menuai hasi, meski sudah berganti sistem pendidikan tiap tahunnya. maka sumber masalahnya adalah kurangnya kesadaran pribadi bangsa Indonesia untuk menjadi seseorang yang berjiwa besar.
'urus saja moralmu, urus saja akhlakmu'
'peraturan yang sehat yang kami mau'
sebuah cuplikan lagu bang Iwan Fals dengan judul 'manusia setengah dewa' menggambarkan betapa bebalnya para pejabat pemerintahan. kepandaiannya digunakan untuk memperkaya diri dan menumpulkan hukum. sumber daya alam diperas sebisanya dan rakyat ditindas semaunya, bayangin saja, anggota DPR mengeluh lantaran mendapat jatah mobil dinas seharga 300-400 jt, mereka minta disamakan dengan mobil presiden senilai 1 M, akhirnya terkabul juga di awal tahun 2011 ini, mereka mendapat jatah mobil masing-masing senilai kurang lebih 1 M. dan keluhan-keluhan lain menggambarkan betapa rakusnya para pejabat, seolah tak melihat bagaimana keadaan rakyat yang dulu di iming-imingi janji-janji oleh mereka.
bagaimana bisa terjadi seperti itu......
disudut bumi yang lain, seorang siswa SD mencoba mempraktikkan adegan film porno yang baru dilihatnya dengan teman ceweknya, seorang siswi SMA teladan yang sangat berprestasi terpaksa keluar sekolah karena hamil oleh pacarnya sendiri....
di belahan bumi lainnya juga, dalam satu ruang perkuliahan, ketika bapak dosen yang usianya sudah tidak dikatakan muda lagi dan suaranya hampir habis mencoba menjelaskan materi kuliah, beberapa mahasiswa sedang asyik mengupdate status facebook, yang lain ngrumpi tentang pacarnya, bahkan ada yang tidur di pojok ruangan. namun menjelang perkuliahan berakhir, sontak seluruh kelas berteriak. "absennya pak....!!!!" sang dosen mengajar dengan hati terkikis dan terenyuh. 'beginikah generasi Indonesia sekarang..??' para mahasiswa-mahasiswi di kelas bukanlah mahasiswa yang ancur-ancuran, mereka berpenampilan mempesona,diantara mereka adalah para aktivis yang sangat kritis di forum, bahkan nilai kumulatis mereka jauh diatas rata-rata. bagaimana bisa?? bisa, karena sangat mudah mencari nilai perkuliahan, yang penting hadir di kelas dan mengerjakan tugas, lalu ketika ujian semester akhir di depan mata kelabakan membuat contekan kayak anak kecil..Ck...Ck..cK,,,
bukan nilai yang menjadi titik ukur sekarang, namun adalah tingkat pengaplikasian pengetahuan mereka + moral, banyak sekali para mahasiswa yang ber-IP sangat memuaskan namun tidak sanggup menjawab pertanyaan dosen atau asyik-asyikan sendiri di kelas, gaduh dan ricuh.. lantas apakah semua perkuliahan ini hanya untuk sebuah nilai..???
kemudian lulus dengan waktu yang sangat cepat, menjadi kebanggaan orang tua, disegani masyarakat dan teman-temannya, lalu menjadi pejabat yang kaya, terus korupsi.....nah, ini sebenarnya letak kesalahan itu....
nilai tidak selalu dijadikan patokan kehebatan skill dan kepribadian seseorang, namun di Indonesia ..standar-standar formal tadi masih menjadi tradisi yang mengakar bahkan dalam lingkungan keluarga..mungkin sudah sangat lekat di telinga bahwa ketika akan melamar seorang wanita, orang tuanya pasti bertanya, "kerja dimana..??"
atau pelayanan seorang yang bertitel lebih disegani dan dihormati daripada yang sekelas lulusan SMA,,,,bahkan dalam satu kasus, sang 'orang hebat' ini tidak mau mengakui kesalahan terhadap masyarakat biasa dan mengumpat: "kamu tidak tahu siapa saya ya...???"
ada apa dengan ini semua...???? apakah semuanya akan disetting menjadi boneka yang berkelas-kelas???
ada apa dengan ini semua...???? apakah semuanya akan disetting menjadi boneka yang berkelas-kelas???
aneh. betapa semuanya menjadi aneh...dan kusadari semuanya ini bermula dari kelas (pendidikan)..prestasi hanya diidentikkan dengan nilai, maka pemerintah lebih memperhatikan para wisudawan-wisudawan yang tergabung dalam "pegawai negeri sipil" dan pejabat daripada para wirausaha yang tidak bertitel atau sekedar lulusan SMA.akhirnya suasana kewirausahaan Indonesia tak lagi pekat kecuali usahawan sendiri yang berusaha mencari modal...
kuliah, mengukir prestasi atau sekedar mengisi absensi...
bagi para mahasiswa yang sering ngobrol sendiri ketika kelas berlangsung, mana moral kalian..??
kepandaian adalah tuntutan, namun kesadaran adalah pilihan, kesadaran hanya ada pada orang-orang yang berfikir bijaksana.menghormati orang lain, dan mengaplikasin ilmunya...
kita generasi muda yang sangat diharap-harapkan torehan prestasinya, bukan indeks kumulatif dan titel...
semuanya menjadi berawal dari kita, apakah kita akan melanjutkan kebobrokan bangsa ini,,,
apakah kita akan memotong kebobrokan ini,lalu menggantinya dengan prestasi dan moral yang baik...??
0 comments:
Post a Comment