Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, July 19, 2024

Dan Pada Akhirnya.,

        Andai bisa memilih dalam episode kehidupan dunia ini, tentu saja kita akan memilih berperan menjadi tokoh utama dengan dengan segala keistimewaannya. menjadi sosok yang terpilih tanpa memilih, menjadi figur yang tidak dipandang sebelah mata. namun bukanlah hidup kalau tanpa cela, tanpa luka, bahkan kadang tak sedikit menyisakan air mata. kita hadir di dunia dengan preoregatif Tuhan yang Maha Sempurna. Butuh pemikiran yang sangat dalam untuk meraba kesempurnaan ciptaanNya. sedangkan kita, kita diciptakan dengan segala perbedaan,PR., untuk kita mendalami ada apa dengan semua itu lalu memikirkan apa tujuan dari ini semua, lalu dengan sikap penerimaan menjalani kehidupan atas apa yang ada lalu dengan potensi berfikir kita, kita berusaha memahat setiap kekurangan menjadi keunikan yang akhirnya bisa menemukan keistimewaannya sendiri, 

        Berbicara masalah hidup, hampir semua hidup saya itu rumit. seorang plegmatis yang introvert. setiap hal saya fikirkan dan persiapkan matang-matang dan tak boleh sedikitpun ada kekurangan atau kesalahan. namun bagaimanapun, dalam Pengalaman hidup saya tidak pernah menemukan titik kompleksitas yang paling kompleks selain perihal jodoh. dari mulai persiapan finansialnya, persiapan biaya pernikahan, tabungan untuk dana darurat, dan manajemen keuangan rumah tangga, kemudian bagaimana mempersiapkan mental bahwa ketika kita menikah nanti, yang mendampingi selama hidup kita adalah manusia spesial yang mempunyai pola fikir sendiri, bukan boneka yang bisa kita atur semau kita. ada lagi tentang interaksi intra keluarga kita dengan keluarga istri, bagaimana menjaga hubungan baik diantara keduanya. semua sisi itu mempunyai potensi konflik, jika kita tidak mempersiapkannya dengan matang. itu belum termasuk kerumitan mencari sosok ideal yang pantang diperjuangkan untuk saling mendampingi hidup agar goals dalam mengarungi kehidupan setelah hidup ini. udah capek-capek menseleksi calon pendamping hidup, eh, ternyata kita yang gak lolos seleksi, nah loh..., ;-D

     mungkin karna saya tidak begitu luas pemahamannya, mungkin juga karna hanya disekitaran itu saja yang ada di benak selama ini. bagaimana tidak, dulu ketika belajar di pondok, hal yang biasa kulakukan di waktu senggang adalah mencari-cari nama buah hati di kamus bahasa arab perihal jodoh itu kompleks. bagaimana tidak, dua pribadi dari latar belakang yang berbeda namun terkait sejak awal mereka diciptakan dari satu bagian kecil, tulang rusuk. itulah kenapa kebanyakan yang berjodoh biasanya mempunyai muka yang mirip, namun tentu itu tidak bisa menjadi acuan. Lalu dua hal tadi berkembang mandiri menjadi pribadi yang mungkin menjadi dua sosok yang berbeda berbeda, karena dibesarkan dengan  demografi juga kondisi sosial yang berbeda. dibatasi pulau, bahkan benua, namun tetap terkoneksi (saling memberikan pengaruh satu sama lain), 

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)....." (QS. An-Nur : 26)

        Suatu saat saya pernah mendengar perkataan orang yang terlibat dalam pergaulan bebas, "gue emang suka kumpul kebo, tapi gue gak pernah ngajak cewek berhijab buat ngelakuin itu, meskipun kata temen dia juga suka ngelakuin itu". saya dulu pernah bertanya-tanya, bagaimana bisa orang baik berjodoh dengan orang baik dan sebaliknya. ternyata contoh diatas menjadi salah satu gambaran bagaimana Allah menggiring hamba kepada ketetapanNya. sesuatu yang baik tidak akan pernah bisa bersatu dengan yang buruk, begitu sebaliknya. meskipun dalam kenyataannya kita juga menemukan beberapa kejadian yang kontras, itulah yang menjadi alasan untuk kita tidak mudah menjudge seseorang, apalagi dari luarnya. mungkin pasangan yang buruk itu bisa berproses menjadi baik kekedepannya, mungkin dia menjadi ujian sebab kesalahannya dimasa lampau. atau mungkin dia memang ujian untuk meningkatkan kedudukannya dimata Allah. entahlah, saya sekedar beropini. Wallahu A'lam.

        Apakah jodoh selalu didasari dengan CINTA? dan apakah harus selalu mengedepankan syari'at ?terlalu berat mungkin untuk membahas hal satu ini namun keruwetan di fikiran membuatku harus membuangnya di tulisan ini.setahu saya dia didasari dengan KETETAPAN, namun beruntunglah jika memiliki ikatan yang kuat dengan jodohnya.

apa sih sebenarnya point dari tulisan ini

Tentu tidak seperti itu kehidupan dunia yang sedang kita jalani ini. pun  manusia memiliki mimpi, atas keinginan-keinginan yang dibangun dari berbagai kemungkinan, hasil fikiran meraka. namun sebaiknya kita sadari sejak dini sebelum kesadaran itu terenggut oleh hasutan syetan, bahwa kita hidup diatas ketetapan-ketetapan dimana tidak semuanya muncul berdasarkan keinginan. baik buruk itu hanyalah kerikil-kerikil yang akan memperlihatkan kesejatian kita pada Tuhan.


hidup tak lebih dari sekedar ujian kita dalam menjalani segala titipan kehidupan yang Allah berikan, 


Pada akhirnya kita hanya harus kembali kepada jalan takdir kita masing-masing, mempersiapkan pertemuan itu sebaik-baiknya sembari menyerahkan urusan itu kepada yang Maha Mengatur, sebaik-baik tempat bergantung kita selama ini. melibatkan urusan seurgen ini dengan Allah, meniatkan semuanya untuk agar kehidupan setelah menikah menjadi lebih berkah dan diridhoiNya. dan berusaha tidak keluar jalur dalam menapaki tahapan-tahapannya. setidaknya itu yang bisa kita tunjukkan Allah dengan segala kejujurah hati dan kepasrahan diri. meskipun hanya segitu...


0 comments:

--->>>>> xXxXxXx [ [ [ PreNz 'n Fanz ] ] ] xXxXxXx <<<<<--