malam ini sebenarnya tidak terlalu sunyi, aroma ramadhan masih memekat sampai setidaknya dua minggu lagi. ada apa dengan diri, yang tak sanggup menggapai ketenangan-ketenangan di tengah pembelajaran ramadhan ini? masa lalu menarikku kuat sedang masa depan mendorong sampai ketiang jauh. fikiranku berhamburan seperti bom yang meledak di tengah kekacauan. aku gagal mengapresiasi ramadhan. aku kalah dalam kelas pembelajaran ini. aku duduk terdiam, tak lagi menghiraukan detik jarum jam yang menghalauku tuk bertahan lalu berjalan. lemah, aku tak sekedar lemah. aku memang payah,
lalu bolehkah aku membenci, sedang ramadhan masih tampak menatapku berseri. ingin sekali kuusap mendung di langit atau awan-awan yang berkeliaran agar nampak olehku wajah Tuhan padaku. murka kah Dia atau sedih melihatku. setiap hari yang kuhadapi adalah kepayahan-kepayahan hidup yang menggumpal lalu menggunung menutupi jarak antara aku dan kebahagiaan. bolehkah sejenak saja aku melompat pagar itu dan kupandang sejenak kebahagiaan diriku disana, agar tak lupa bagaimana rupanya saat aku bertemu dengannya. segenggam asa kulempar jauh agar dia pergi dan bertemu orang yang lebih baik lagi. aku bosan dengan kepayahan ini.
bolehkah aku meratapi, nisan masa depan yang tlah terkubur dalam dan tak muncul lagi di hati, sekarang hanya ada gelap nan semakin pekat dan sunyi nan bertambah sepi. aku merasa sendiri di keramaian ini, kupejakan mata seraya menunggu uluran tangan namun tak juga tanganku tersentuh, aku ambruk bagai bangkai anjing jalanan. hanya telingaku yang mendengar desas-desis suara yang dulu aku pernah mengenalnya. selamat jalan masa depan. dengan ikhlas kugantung dirimu dengan tanganku sendiri. dan aku takkan lagi sembunyi dari kenistaan ini.
bolehkah aku memaki, suara-suara yang dahulu lembut rapi berdesis di telingaku, yang kini meraung-raung seperti singa hendak menerkam saudaranya sendiri. bolehkah aku mencaci wajah-wajah yang dahulu penuh senyuman yang kini menyeringai tak kenal kemanusiaan. aku seolah memiliki semuanya, namun tak punya siapa-siapa. inikah belantara hidup itu, yang dulu penuh ketenangan namun ternyata sungguh liar dan menyeramkan. inikah dunia itu, yang panas lagi kejam, aku sungguh tak menyana.
aku hanyalah ranting dari sebuah pohon besar yang penuh cabang, namun ranting ini terlihat paling kering, tak selalu tertimpa daun-daun dari ranting-ranting lainnya, ataukah aku bukan ranting, namun tanaman liar yang hanya menempel di pohon besar ini.? kalau iya biarlah kumelepaskan diri ataupun kalau benar ranting, biar aku melayu kering dan jatuh sendiri.
bolehkah aku membenci ini semua, Tuhan. sedangkan di kedalaman hidup ini kecintaanMu lah yang kucari. ajari aku mencari secercah cahaya ditengah gelapnya ujian ini. ataukah aku harus melepaskan diri. mencari jati diri yang selama ini lum kunjung kudapati. Allahumma la sahla illa ma ja'altahu sahla, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahla..amien..
0 comments:
Post a Comment